Skip to main content

1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo


 

Sekar Mijil, Sekar Gambuh dan Sekar Pocung Gagrak Sidoarjo berkumandang di pelataran SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Jl Siwalanpanji, Sidoarjo. Siswa-siswi, para guru pendamping sekaligus paguyuban-paguyuban macapat bersama-sama menembangkannya.

Suwarmin M.Sn., yang berprofesi sebagai dosen seni tradisi di STKW Surabaya, dan sebagai pencipta macapat Gagrak Sidoarjo sangat bahagia sekali. Karena semua peserta mampu menembangkannya bersama-sama meskipun belum sesempurna para pesinden.

Bertajuk “Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo” sukses diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024. Mengulang kesuksesan penyelenggaraan tahun 2023 dengan Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat 24 jam.

Ini adalah sebuah cita-cita Dewan Kesenian Sidoarjo dan Paguyuban-Paguyuban Macapat Sidoarjo agar macapat juga dikenal oleh generasi-generasi sekarang. “Bahwa materi nembang macapat ini sudah dikenalkan kepada para siswa SMP kelas 7 dan 8,” kata Murlan, S.Sn., selaku ketua panitia penyelenggara Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo.

Acara ini terselenggara berkat kerjasama Dewan Kesenian Sidoarjo dengan Yayasan Purnama, SMP Sepuluh Nopember dan SMK Sepuluh Nopember.

 Hj. Misti Hariasih, Kepala Yayasan Purnama menyambut baik acara ini. Beliau menyampaikan agar anak-anak juga mengenal dengan kebudayaan Jawa khususnya macapat gagrak Sidoarjo. “Sukses dan semoga berlanjut terus,” pungkasnya. Sekaligus secara resmi membuka acara dengan pemukulan gong.



Dimeriahkan dengan Festival Gamelan Kahuripan dengan para penampil dari berbagai sekolah-sekolah di antaranya:

1.      Karawitan SMP Negeri 5 Sidoarjo

2.      Karawitan SDN Kebonagung 1 Porong

3.      Karawitan SMK Sepuluh Nopember

4.      Karawitan SMP Negeri 1 Porong

5.      Karawitan SMP Negeri 4 Sidoarjo

6.      Karawitan SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo

7.      Karawitan SMP Negeri 1 Tulangan

8.      Karawitan SMP Negeri 3 Sidoarjo

9.      Karawitan SMP Wahid Hasyim 8

10.  Karawitan SMP Negeri 1 Candi

11.  Karawitan SMP Wahid Hasyim 9

12.  Karawitan MGMP Seni Budaya SMP (Laras Kalimasada)

13.  Karawitan MGMP Bahasa Jawa SMP

14.  Karawitan SDN Gelam 1

15.  Karawitan SDN Candi Pari 1

16.  Karawitan Laras Nata Ati (Paguyuban Guru dan Karyawan SMP Negeri 5 Sidoarjo)

17.  Karawitan SDN Candi Pari 2

Sebagai pembuka nembang macapat, penampilan Tari Remo Munali Patah dari siswi SMP Sepuluh Nopember yang disajikan secara apik. Rancak penuh dengan semangat dengan berpakaian gemerlap khas Tari Remo menjadi daya tarik untuk para peserta nembang macapat.

Sebuah flashmop Tari Srampat menjadi penutup gelaran Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo tahun 2024.[wha]



























Comments

Popular posts from this blog

Nyadran Balongdowo, Nasibmu Kini

  sumber : https://radarsidoarjo.jawapos.com Nyadran di Desa Balongdowo terdiri atas 7 tahapan penting sebagai cara mengungkapan rasa syukur. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan. Pada malam sebelum pemberangkatan, warga Balongdowo mempersiapkan keperluan prosesi mulai dari makanan, biasanya mengolah kupang, tumpeng, dan menghias perahu. Tahap kedua adalah tahap pemberangkatan, meliputi iring-iringan tumpeng ke tepi sungai dan berdoa memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Setelah acara pembuka, barulah perahu Nyadran memulai perjalanan menuju Desa Sawohan, Dusun Kepetingan. Tahap ketiga yaitu tahap pembuangan seekor ayam. Ketika perjalanan, anak balita yang mengikuti Nyadran diberi seekor ayam hidup untuk dibuang di muara Kalipecabean agar anak balita tidak kesurupan. Tahap keempat, melarung tumpeng di muara Clangap (pertemuan antara sungai Balongdowo, sungai Candi, dan sungai Sidoarjo). Hal ini bertujuan agar para nelayan pencari kupang diberi keselamatan saat melaut. Namun, melarun...

Dekesda dan Umsida dalam Perjalanan Budaya “Ngetung Batih” di Dongko Trenggalek

  “Kami berjalan pelan menyisir pantai selatan, mendaki pegunungan dari Desa Pringapus sampai Kecamatan Dongko, berburu pengetahuan budaya yang mekar manis di setiap unsur perilaku masyarakatnya.” Joko Susilo – Ketua Program Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) juga Dosen Psikologi Budaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuka kalimat wawancaranya. Ia datang ke Dongko bersama tim riset budaya gabungan Dekesda dan Umsida. Joko menambahkan “Kami juga membawa beberapa mahasiswa pertukaran dari Universitas Adzkia Sumatra Barat dan Universitas Muhammadiyah Sidrap Sulawesi Selatan, tujuan kami adalah supaya mereka mengetahui kekayaan budaya yang ada di Jawa Timur”. Upacara adat ‘ Ngetung Batih’ digelar di kecamatan Dongko 7 hari 7 malam, tanggal 6 sampai 13 Juli 2024. Tanggal 6 dibuka dengan doa bersama. Tanggal 7 siang digelar Kirab Budaya dilanjutkan penampilan bersama 2700 penari jaranan Turonggo Yakso. Setiap malam berikutnya dilanjut pertunjukan seni yang ada di wilayah ...