Macapat ini adalah salah
satu jenis tembang atau puisi dalam bahasa Jawa. Merupakan salah satu karya
sastra Jawa yang memiliki perjalanan sejarah panjang dan menjadi penyampai
pesan. Setiap syairnya mengandung makna yang dalam.
Ini juga menjadi salah
satu cita-cita dari Dewan Kesenian Sidoarjo yang ingin bahwa seni tradisi
khususnya macapat bisa dikenal luas oleh masyarakat Sidoarjo dan seluruh bangsa
Indonesia.
Melalui Workshop 1000
Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo yang digelar di Aula SMP SMA sepuluh
Nopember Sidoarjo juga sebagai sosialisasi sekaligus praktek nembang macapat
gagrak Sidoarjo.
Acara yang dihadiri Kepala
Sekolah SMK Sepuluh Nopember-Ratih Wulansari, S.Si.,M.MPd., Ketua Umum Dewan
Kesenian Sidoarjo-Ribut Wijoto serta dari BIMA Umsida –Dr. Vidya Mandarani,
S.S., M.Hum., nampak gayeng.
Menurut Ketua Panitia,
Murlan SSn, “Sebenarnya, seluruh pelajar SMP di Sidoarjo telah kenal tembang
macapat di sekolahnya lewat mata pelajaran Bahasa Jawa. Namun harus kita gerakkan
lagi agar macapat ini semakin ngrembaka di kalangan muda Sidoarjo.”
Para peserta workshop
antusias mengikuti arahan dari pemateri, Tari Ramadhani. Diawali dengan tembang
Gambuh lalu Pocung dan terakhir tembang Mijil, yang semuanya adalah gagrak Sidoarjo.
Pada tahun sebelumnya telah tercipta dua tembang macapat, yaitu tembang Kinanti
dan tembang Asmaradana.
Workshop ini digelar pada Sabtu 20 Juli
2024, sebelum acara puncak 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo pada Sabtu
3 Agustus di SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
Diikuti oleh 120 siswa
dan siswi sekaligus para guru juga dari paguyuban-paguyuban macapat Sidoarjo.
Di tengah acara hadir
pula Ketua Yayasan Sepuluh Nopember, Ibu Hj. Misti Hariasih. Beliau sangat
berterima kasih sekaligus bangga bahwa SMP SMK Sepuluh Nopember dipilih sebagai
tempat pelaksanaan workshop dan gelaran 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak
Sidoarjo. Sehingga bisa menumbuhkan minat pada anak didik pada seni tradisi.
Dari paguyuban macapat Jenggala
Manik, Sekar Kawedhar, Sekar Palupi dan paguyuban Samiaji tak ketinggalan
secara bergantian nembang macapat.
Workshop diakhiri dengan
diperkenalkan sebuah tari baru “Srampat” ciptaan dari salah satu anggota Paguyuban
Macapat Sekar Kawedhar.(wha)
Comments
Post a Comment