Bertajuk Art Exhibition
for Generation to Generation; Black White, pameran seni rupa berlangsung mulai
22-30 Juni 2024. Bertempat di Dewan Kesenian Sidoarjo Art Center Jl. Erlangga
67 Sidoarjo.
Ribut Wijoto, Ketua Umum
Dekesda didaulat membuka pameran secara resmi, Sabtu, 22 Juni 2024. Ditandai
dengan pemukulan gong.
"Sejenak para perupa
melupakan godaan pada warna-warni pelangi. Mereka fokus pada warna hitam dan
putih, mengeksplorasi dan kedalaman. Mencipta pelangi yang lain, hitam dan
putih," jelas Ribut Wijoto.
Roman Chuzna selaku ketua
panitia berterima kasih kepada dekesda yang telah memberi ruang untuk para
perupa sekaligus tribute untuk Alm
Ach. Chusnan. "Beliau menjadi inpirasi bagi kita semua," kata Roman.
Sebagai seorang anak dari
Alm. Ach. Chusnan, Redzi Chuzna merasa bangga. Inspirasi bisa datang dari mana
saja, tapi sosok sang ayah menjadi spesial karena karyanya mampu menggerakkan
para perupa mencipta hal yang sama dengan sang ayah. Ach. Chusnan adalah sosok
perupa yang luar biasa. "Salut untuk para perupa yang berjalan di seni
murni," pungkasnya.
Hadir pula memberi
sambutan perupa senior, Setyoko, yang mengenang kembali seorang 'Cak Chus',
begitu beliau memanggil Ach. Chusnan.
Pembukaan Art Exhibition
dimeriahkan oleh penampilan Zalwa Rihana Ayu dari SMP Negeri 1 Candi.
Membawakan lagu Jawa, Lali janjine dan Lintang asmoro.
Juga seorang gadis kecil
Kirana Alesha Putri Wijaya dari SDN Kebon Agung 1 Porong menampilkan lagu
Grajakan Banyuwangi dan berduet dengan Ketua Komite Seni Tradisi, Murlan dengan
lagu Ojo Dipleroki.
Menemani pengunjung Art Exhibition, di panggung Dardanella, Arul Lumandau bernyanyi solo dengan gitar akustik dan Gatot Strenkali dengan etno musiknya.[wha]
Comments
Post a Comment