Skip to main content

Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat Bakal Digelar Agustus 2024

 

Acara “Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat, 24 Jam Nonstop”, di Pondok Ahlus Shafa Wal Wafa, Sidoarjo, Jumat (4/8/2023).

Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat Bakal Digelar Agustus 2024

Program kegiatan Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat bakal digelar bulan Agustus 2024. Kepastian tempat dan tanggal masih akan dibahas oleh tim panitia. Demikian disampaikan oleh Ketua Program Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) Joko Susilo, MHum.

Joko menuturkan, Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat merupakan program rutin tahunan Dekesda. Tahun lalu digelar di Pondok Pesantren Ahlus Shafa Wal Wafa, Wonoayu, Sidoarjo, tanggal 4 – 5 Agustus 2023.

"Tahun lalu kita bermitra dengan banyak pihak. Terdiri dari FIB Unair, Paguyuban Macapat di Sidoarjo, Pondok Pesantren Ahlus Shafa Wal Wafa. Kegiatan juga mendapat dukungan dari Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Sidoarjo, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sidoarjo," papar Joko.

Acara “Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat, 24 Jam Nonstop”, di Pondok Ahlus Shafa Wal Wafa, Sidoarjo, Jumat (4/8/2023).


Sama seperti tahun kemarin, kata Joko, formasi inti kepanitian masih sama. Ketua panitia diemban oleh DR Autar Abdillah bersama wakil ketua Murlan SSn. Adapun koordinator penciptaan Macapat Gagrak Sidoarjo masih dipercayakan kepada Suwarmin, MSn.

"Kita kemarin sudah berhasil menciptakan 2 pupuh Macapat Gagrak Sidoarjo. Pupuh Asmaradana dan pupuh Kinanthi. Tahun ini kita berharap bisa tercipta 3 pupuh lagi. Agar Macapat Gagrak Sidoarjo semakin kuat dan lengkap," kata Joko. [but]

Video Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat




Comments

Popular posts from this blog

Nyadran Balongdowo, Nasibmu Kini

  sumber : https://radarsidoarjo.jawapos.com Nyadran di Desa Balongdowo terdiri atas 7 tahapan penting sebagai cara mengungkapan rasa syukur. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan. Pada malam sebelum pemberangkatan, warga Balongdowo mempersiapkan keperluan prosesi mulai dari makanan, biasanya mengolah kupang, tumpeng, dan menghias perahu. Tahap kedua adalah tahap pemberangkatan, meliputi iring-iringan tumpeng ke tepi sungai dan berdoa memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Setelah acara pembuka, barulah perahu Nyadran memulai perjalanan menuju Desa Sawohan, Dusun Kepetingan. Tahap ketiga yaitu tahap pembuangan seekor ayam. Ketika perjalanan, anak balita yang mengikuti Nyadran diberi seekor ayam hidup untuk dibuang di muara Kalipecabean agar anak balita tidak kesurupan. Tahap keempat, melarung tumpeng di muara Clangap (pertemuan antara sungai Balongdowo, sungai Candi, dan sungai Sidoarjo). Hal ini bertujuan agar para nelayan pencari kupang diberi keselamatan saat melaut. Namun, melarun...

Dekesda dan Umsida dalam Perjalanan Budaya “Ngetung Batih” di Dongko Trenggalek

  “Kami berjalan pelan menyisir pantai selatan, mendaki pegunungan dari Desa Pringapus sampai Kecamatan Dongko, berburu pengetahuan budaya yang mekar manis di setiap unsur perilaku masyarakatnya.” Joko Susilo – Ketua Program Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) juga Dosen Psikologi Budaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuka kalimat wawancaranya. Ia datang ke Dongko bersama tim riset budaya gabungan Dekesda dan Umsida. Joko menambahkan “Kami juga membawa beberapa mahasiswa pertukaran dari Universitas Adzkia Sumatra Barat dan Universitas Muhammadiyah Sidrap Sulawesi Selatan, tujuan kami adalah supaya mereka mengetahui kekayaan budaya yang ada di Jawa Timur”. Upacara adat ‘ Ngetung Batih’ digelar di kecamatan Dongko 7 hari 7 malam, tanggal 6 sampai 13 Juli 2024. Tanggal 6 dibuka dengan doa bersama. Tanggal 7 siang digelar Kirab Budaya dilanjutkan penampilan bersama 2700 penari jaranan Turonggo Yakso. Setiap malam berikutnya dilanjut pertunjukan seni yang ada di wilayah ...

1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo

  Sekar Mijil, Sekar Gambuh dan Sekar Pocung Gagrak Sidoarjo berkumandang di pelataran SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Jl Siwalanpanji, Sidoarjo. Siswa-siswi, para guru pendamping sekaligus paguyuban-paguyuban macapat bersama-sama menembangkannya. Suwarmin M.Sn., yang berprofesi sebagai dosen seni tradisi di STKW Surabaya, dan sebagai pencipta macapat Gagrak Sidoarjo sangat bahagia sekali. Karena semua peserta mampu menembangkannya bersama-sama meskipun belum sesempurna para pesinden. Bertajuk “Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo” sukses diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024. Mengulang kesuksesan penyelenggaraan tahun 2023 dengan Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat 24 jam. Ini adalah sebuah cita-cita Dewan Kesenian Sidoarjo dan Paguyuban-Paguyuban Macapat Sidoarjo agar macapat juga dikenal oleh generasi-generasi sekarang. “Bahwa materi nembang macapat ini sudah dikenalkan kepada para siswa SMP kelas 7 dan 8,” kata Murlan, S.Sn., selaku ketua panitia pe...