Skip to main content

Festival Munali Patah Bakal Digelar September 2024

 

Pergelaran Fesvital Munali Patah tahun 2022.

Festival Munali Patah Bakal Digelar September 2024

Program kegiatan Festival Munali Patah bakal digelar bulan September 2024. Kepastian tempat dan tanggal masih akan dibahas oleh tim panitia. Demikian disampaikan oleh Ketua Program Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) Joko Susilo, MHum.

Joko menuturkan, Festival Munali Patah merupakan program rutin Dekesda. Tahun ini memasuki tahun keempat. Sebelumnya Festival Munali Patah digelar tahun 2017, tahun 2019, dan tahun 2022.

"Sebelumnya memang 2 tahun sekali. Tetapi mulai tahun ini, Dekesda mencoba agar Festival Munali Patah digelar tiap tahun," ujar Joko Susilo.

Joko mengakui bahwa selama 3 kali pelaksanaan, Fesvital Munali Patah mengalami beberapa perubahan dan perkembangan. "Tahun 2017, nama acaranya Malam Penghargaan Seniman Sidoarjo, tahun kedua berubah jadi Munali Patah Award, lalu terakhir tahun 2022 lalu menjadi Festival Munali Patah. Nah, nama terakhir ini yang akan kita pakai terus selanjutnya," paparnya.

Meski berubah-ubah dan berkembang, imbuh Joko, ada satu hal yang bersifat tetap. Yakni, pemberian penghargaan kepada seniman atau budayawan yang dinilai memberi kontribusi positif terhadap upaya pemajuan seni budaya Sidoarjo.

"Ini salah satu upaya Dekesda dalam memberi apresiasi terhadap seniman dan budayawan Sidoarjo," katanya.

Pada pelaksanaan Festival Munali Patah tahun 2024, ini perencanaan telah mulai disiapkan. Telah dipilih ketua panitia yaitu Afrian Arisandy.

"Dia adalah Ketua Komite Film Dekesda. Nanti Mas Arisandy akan dibantu oleh teman-teman dari Komite dan Bidang lain. Bersama-sama merencanakan, menyiapkan, dan melaksanakan program sebaik-baiknya," kata Joko.

Pergelaran Fesvital Munali Patah tahun 2022.


Selain kerja bareng internal antarpengurus Dekesda, Festival Munali Patah juga dikerjakan bersama berbagai pihak lain.

"Yang telah pasti adalah kemitraan dengan beberapa dosen Umsida. Kerja bareng melalui program Pengabdian Masyarakat BIMA Kemendikbud. Kita juga menjalin komunikasi dengan Komunitas Kabut Malam dan Pemerintah Desa Banjarkemantren. Menjajaki kemungkinan Festival Munali Patah digelar di Desa Banjarkemantren. Ya semoga ini nanti terlaksana dengan baik," tandas Joko. [but]


Comments

Popular posts from this blog

Nyadran Balongdowo, Nasibmu Kini

  sumber : https://radarsidoarjo.jawapos.com Nyadran di Desa Balongdowo terdiri atas 7 tahapan penting sebagai cara mengungkapan rasa syukur. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan. Pada malam sebelum pemberangkatan, warga Balongdowo mempersiapkan keperluan prosesi mulai dari makanan, biasanya mengolah kupang, tumpeng, dan menghias perahu. Tahap kedua adalah tahap pemberangkatan, meliputi iring-iringan tumpeng ke tepi sungai dan berdoa memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Setelah acara pembuka, barulah perahu Nyadran memulai perjalanan menuju Desa Sawohan, Dusun Kepetingan. Tahap ketiga yaitu tahap pembuangan seekor ayam. Ketika perjalanan, anak balita yang mengikuti Nyadran diberi seekor ayam hidup untuk dibuang di muara Kalipecabean agar anak balita tidak kesurupan. Tahap keempat, melarung tumpeng di muara Clangap (pertemuan antara sungai Balongdowo, sungai Candi, dan sungai Sidoarjo). Hal ini bertujuan agar para nelayan pencari kupang diberi keselamatan saat melaut. Namun, melarun...

Dekesda dan Umsida dalam Perjalanan Budaya “Ngetung Batih” di Dongko Trenggalek

  “Kami berjalan pelan menyisir pantai selatan, mendaki pegunungan dari Desa Pringapus sampai Kecamatan Dongko, berburu pengetahuan budaya yang mekar manis di setiap unsur perilaku masyarakatnya.” Joko Susilo – Ketua Program Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) juga Dosen Psikologi Budaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuka kalimat wawancaranya. Ia datang ke Dongko bersama tim riset budaya gabungan Dekesda dan Umsida. Joko menambahkan “Kami juga membawa beberapa mahasiswa pertukaran dari Universitas Adzkia Sumatra Barat dan Universitas Muhammadiyah Sidrap Sulawesi Selatan, tujuan kami adalah supaya mereka mengetahui kekayaan budaya yang ada di Jawa Timur”. Upacara adat ‘ Ngetung Batih’ digelar di kecamatan Dongko 7 hari 7 malam, tanggal 6 sampai 13 Juli 2024. Tanggal 6 dibuka dengan doa bersama. Tanggal 7 siang digelar Kirab Budaya dilanjutkan penampilan bersama 2700 penari jaranan Turonggo Yakso. Setiap malam berikutnya dilanjut pertunjukan seni yang ada di wilayah ...

1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo

  Sekar Mijil, Sekar Gambuh dan Sekar Pocung Gagrak Sidoarjo berkumandang di pelataran SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Jl Siwalanpanji, Sidoarjo. Siswa-siswi, para guru pendamping sekaligus paguyuban-paguyuban macapat bersama-sama menembangkannya. Suwarmin M.Sn., yang berprofesi sebagai dosen seni tradisi di STKW Surabaya, dan sebagai pencipta macapat Gagrak Sidoarjo sangat bahagia sekali. Karena semua peserta mampu menembangkannya bersama-sama meskipun belum sesempurna para pesinden. Bertajuk “Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo” sukses diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024. Mengulang kesuksesan penyelenggaraan tahun 2023 dengan Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat 24 jam. Ini adalah sebuah cita-cita Dewan Kesenian Sidoarjo dan Paguyuban-Paguyuban Macapat Sidoarjo agar macapat juga dikenal oleh generasi-generasi sekarang. “Bahwa materi nembang macapat ini sudah dikenalkan kepada para siswa SMP kelas 7 dan 8,” kata Murlan, S.Sn., selaku ketua panitia pe...