SMK Sepuluh November Sidoarjo mengadakan peringatan hari ulang tahun ke 13 selama dua hari, Kamis-Jumat (9-10/11/2023). Peringatan Anniversary dengan tema 'Java Festival'. Salah satu acara adalah pembacaan puisi 500 peserta didik.
Ketua Umum Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) Ribut Wijoto memberikan apresiasi tinggi terhadap pergelaran acara SMK Sepuluh November Sidoarjo. Menurut Ribut, acara tersebut memiliki manfaat terhadap penguatan jati diri remaja.
"Puisi adalah seni yang tidak terlalu populer akhir-akhir ini. Peran puisi mulai tergantikan oleh quote atau kutipan," kata Ribut.
Dipaparkannya, remaja zaman dulu mengungapkan isi hati, pemikiran, dan catatan peristiwa melalui puisi. "Puisi ditulis di buku diari. Kerap kali berisikan perasaan-perasaan mendalam, impian-impian pribadi, atau masalah pribadi juga," katanya.
Tetapi kebiasaan itu mulai pudar. Kebiasaan menulis puisi ataupun menulis di buku diari kian jarang ditemui. Remaja beralih ke media lain yang lebih kekinian.
"Quote atau kutipan ini seperti menyerbu dari berbagai arah. Pagi-pagi buka grup WA, kita sudah disodori postingan quote. Di Facebook, Youtube, atau media sosial lain juga sama. Qoute atau kutipan yang seakan mewakili isi hati kita. Sehingga kita hanya perlu ikut menyebarkan. Tanpa harus mencipta kata-kata atau rangkaian kata," tutur Ribut.
Aspek kreativitasnya, menurut Ribut, yang menjadi hilang. "Padahal setiap remaja memiliki impian sendiri, memiliki masa kecil sendiri, memiliki problem sendiri. Yang itu tidak selalu sama dengan remaja lain. Sehingga sebenarnya maraknya quote justru menurunkan kreativitas remaja," katanya.
Itu sebabnya, Ribut Wijoto mengapresiasi tinggi terhadap upaya SMK Sepuluh November Sidoarjo yang menggelar acara 'Pembacaan Puisi 500 Peserta Didik'. "Dekesda berharap, melalui acara ini, kebiasaan menulis puisi kembali marak. Agar remaja semakin kreatif. Terbiasa membahasakan dirinya sendiri tanpa harus kopi paste quote," tutup Ribut.
Comments
Post a Comment