Sejak pengabdian masyarakat dosen Umsida yang didanai BIMA-Kemdiktisaintek memberikan perangkat gamelan di Dekesda, giat latihan karawitan di sana sangat marak, bahkan mendunia. Mahasiswa-mahasiswa dari Kazakhtan pun ikut latihan karawitan di sana. Mereka adalah mahasiswa dari A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute Kazakhstan yang sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo). Talshyin, Aru, Gulim, dan Akniyet, empat mahasiswi dari Kazakhstan ini mulai latihan sejak bulan Maret lalu. Kini berlanjut latihan rutin bersama Paguyuban Karawitan Sri Kahuripan tiap hari Senin, malam. Gulim, salah satu mahasiswi Kazakhstan mengatakan bahwa, “Saya tahu ada karawitan di Dekesda melalui informasi dari dosen Umsida, Dr. Vidya Mandarani, lalu kami cek di instagram dan website, sepertinya menarik, lalu kami datang ke Dekesda berlatih karawitan." Sementara temannya Akniyet mengatakan, “Ternyata asik belajar karawitan, sekali kami belaja...
Tari Lenggang merupakan salah satu bentuk seni tari yang berasal dari Surabaya, yang dalam perjalanannya mengalami migrasi dan adaptasi di berbagai wilayah, termasuk di Sidoarjo. Tarian ini dikenal dengan gerakan yang lincah dan anggun, serta mengandung makna yang mencerminkan kehidupan masyarakat Jawa yang dinamis. Tari Lenggang bukan sekadar bentuk hiburan, melainkan juga sebuah representasi budaya yang memiliki nilai estetika dan simbolis yang penting dalam menggambarkan keindahan kehidupan sehari-hari. Sebagai bagian dari identitas budaya Surabaya, keberadaan Tari Lenggang yang kemudian menyebar ke Sidoarjo mencerminkan fenomena migrasi budaya yang dapat memberi dampak pada pelestarian dan transformasi budaya lokal. Tari Lenggang pertama kali muncul di Surabaya sebagai bagian dari tradisi kesenian rakyat yang berkembang pesat di kota tersebut. Dalam konteks budaya Surabaya, Tari Lenggang menggambarkan gerakan yang tidak hanya anggun dan elegan, tetapi juga memiliki dinamika...